Cara menentukan Materi Pidato

Berpidato merupakan sebuah hal yang tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut, dengan demikian berpidato sama dengan bukan hal yang  mudah, akan tetapi bagaimana cara berpidato dengan baik trlihat profesional dan terkesan tidak gugup, hal ini memerlukan beberapa trik dan tatacara tertentu, dalam blog ini, banyak sekali membahas terntang beberapa hal yang berkaitan dengan pidato atau megisi sambutan dari mulai persiapan, etika sampai pada contoh-contoh pidato dari berbagai hal, seperti hari besar Islam, hari besar Nasional, didunia birokrasi, akademik, umum, masyakat, pendidikan, dan sebagainya, sebelum saya lanjutkan mengenai artikel ini yakni cara menetukan materi pidato, sekedar saya ingatkan bahwa beberapa artikel dibawah ini merupakan balutan dan tema yang sama dengan artikel ini diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Materi Pokok, Anda harus menguasai materi seputar pidato yang hendak anda sampaikan pada audiens, seumpamanya mengenai seputar agama, maka anda harus mencari beberapa materi berkaitan dengan topik acara tersebut, seperti dalil, sejarah dan sebagainya. Hal itu adalah materi pokok, anda dapat mencari referensi dari berbagai sumber. Contoh yang lain jika anda mendapatkan tugas untuk mengisi sambutan pada hari Nasional, kurang kebihnya seperti yang diatas, atau dalam rangka acara lainnya, pada prinsipnya adalah sesuaikan materi pidato dengan topik terkait, agar secara seksama tidak keluar dari konteks,
  2. Materi Tambahan, ini adalah bentuk daya dukung materi yang akan disampaikan yakni materi pokok, materi tambahan tersebut merupakan sebuah materi yang ada variabelnya dengan materi pokok, anda bisa menautkan beberapa kisah, cerita, hal lain yang ada hubungannya, atau penemuan yang anda temukan yang sesuai dengan topik tersebut. Untuk itu materi tambahan bisa dikatakan sebuah penguat dari materi pokok, dalam beberapa contoh pidato terkadang audiens merasa bosan jika hanya dengan materi pokok, seperti beberapa contoh pidato yang berkaitan dengan sejarah, atau kisah teladan, secara umum audien tahu tentang cerita dan asal muasalnya, untuk itu dengan menambahkan materi tambahan maka terkesan tidak mbulet dan muter-muter, dan akan menambah wawasan para audien.
  3. Materi Hiburan, Berbeda dengan materi pokok atau materi Tambahan, Materi Hiburan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para audien, karena dalam konteks berpidato jika dari awal sampai akhir anda menyampaikan sesuatu hanya dalam sektor pokok, bukan tidak mungkin audien tidak merasakan sebuah suasana cair, semua terasa serius dan akan menimbulkan efek jenuh bagi audien, dalam mencari materi hiburan, ada yang bersifat presisi (sesuai dengan konteks) dan ada yang bersifat variabel (ada hubugan dengan materi pokok dan tambahan) dan ada yang non presision (tidak ada hubungan sama sekali) namun mencoba untuk dikait-kaitkan dengan tujuan agar audien cair dan terhibur. seperti selipan humor kata-kata, nyanyian, music, dan sebagainya.
  4. Materi Komposision, Materi yang bersifat komposisi, atau yang berkaitan tiga materi diatas, dalam materi ini tidak mengarah pada materi isi pidato atau pokok pembahasan, materi tambahan ataupun materi pendukung, akan tetapi sebuah materi yang berkaitan dengan beberapa sektor yang dilihat dari sudut bahasan dan situasional audien, dan beberapa sekor publik yang akan menyimak pidato anda, dalam hal ini ada perlu kreatif dalam menuangkan kalimat dan memberikan sebuah statmen tertentu, karena ini bersifat flukuatif, labil dan cenderung berubah-ubah sesuai dengan ketentuan pokok bahasan, dalam hal ini jarang digunakan. Dan lebih sering disebut juga dalam etika dalam berpidato.



Mungkin Yang Kamu Cari:
     

Post a Comment for "Cara menentukan Materi Pidato"