Pidato Menyongsong Hari Sumpah Pemuda

Kumpulan Contoh Pidato - Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato merupakan salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia.
Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk memimpin dan berorasi di depan banyak anak buahnya atau khalayak ramai.
 

Fungsi pidato

  • Mempermudah komunikasi antar atasan dan bawahan.
  • Mempermudah komunikasi antar sesama anggota organisasi.
  • Menciptakan suatu keadaan yang kondusif di mana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.
  • mempermudah komunikasi.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara yang kami hormati..
Pada saat sekarang ini, kita bangsa Indonesia dalam suasana memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober. Suatu hari yang sangat berserajarah di mana bangsa Indonesia, khususnya dari gologan pemuda pada masa itu, tahun 1928, telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda.

Bagi umat Islam Indonesia di dalam menyambut Sumpah Pemuda harus bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satu hikmah yang sangat penting adalah semangat persatuan. Bangsa Indonesia pada saat itu kemudian disepakati bersama untuk penjajah Belanda perlu bersatu untuk menghadapinya secara bersama-sama dalam kesatuan langkah dan pedoman. Karena itulah kemudian disepakati bersama untuk mengucapkan ikrar sebagai kebulatan tekad di dalam mengusir penjajah Belanda, yang selama itu telah memporak-porandakan kehidupan bangsa. Dari modal persatuan inilah kemudian bangsa Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun memakan waktu yang agak lama, namun dapat dikatakan Hari Sumpah Pemuda yang dilandasi semangat persatuan itulah menjadi senjata ampuh pertama, yang dapat membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Kita umat Islam Indonesia harus dapat memelihara dan memupuk semangat persatuan itu. Jangan sampai kita umat Islam ini kemudian terpecah belah, tenggelam di dalam permusuhan hanya karena masalah-masalah yang tidak prinsip. Hal itu tidak boleh terjadi kalau kita sekalian menjadi masih berharap agama Islam tetap jaya di bumi Indonesia. Atau dalam kata lain agama Islam tetap jaya dan tidak ada satu pun pembangunan yang dilaksanakan pemerintah bertentangan dengan ajaran Islam. Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Ali Imran 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
Artinya: 
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,”
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, demikian pepatah mengatakan. Oleh sebab itu, sebagai umat Islam, kita harus bersatu pada dalam satu barisan untuk menghadapi tugas-tugas negara yang semakin berat demi terwujudnya negara yang adil dan makmur, sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda yang setiap tahun kita peringati.

Saudara-saudara yang kami cintai.
Jangan dikira bahwa persatuan yang kita galang ini tidak ada artinya dalam ibadah. Bukan hanya salat, zakat, puasa, zikir, dan sejenisnya saja, yang disebut ibadah. Tetapi lebih banyak lagi, termasuk menggalang persatuan umat Islam pun juga ibadah, yang sudah barang tentu mendapat pahala dari Allah.

Persatuan umat Islam diibaratkan sebuah gedung, dimana masing-masing dari bagiannya saling menguatkan, sehingga bisa menjadi gedung itu kokoh tak tergoyahkan. Umat Islam hendaklah bisa berbuat demikian, sehingga dalam mengikuti derap dan langkah pembangunan yang dilaksanakan pemerintah sekarang ini, bisa seirama menuju satu sasaran yaitu Masyarakat yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Rasulullah SAW bersabda:

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُـنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
 
Artinya: 
“Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya itu seperti bangunan gedung, di mana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain”
(Hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi)
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Bagi para pemuda kini menyandang predikat sebagai Generasi Muda, sudah sewajarnya jika pada masa-masa sekarang ini yang mempelopori persatuan yang dulu pernah diwujudkan di dalam Sumpah Pemuda. Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran kita tenggelam di dalam kemelut perselisihan, atau terlena di dalam menekuni kepentingan pribadi.

Sesungguhnya menghidupkan semangat persatuan yang dulu pernah ditonjolkan di dalam kekompakan kita mengikrarkan Sumpah Pemuda termasuk mensyukuri nikmat Allah. Dan kesyukuran itu kita tingkatkan lagi dengan menjalankan berbagai amal kebaikan. Terutama mengajak semua generasi muda Indonesia untuk lebih giat beribadah kepada Allah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan demikian citra pemuda semakin harum di mata masyarakat. Allah telah berfirman di dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 104:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: 
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Kemudian ayat ini dipertegas lagi oleh ayat selanjutnya:

وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
 
Artinya: 
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Mengapa kita tekankan kepada umat Islam, terutama generasi mudanya untuk bersatu dan giat melakukan berbagai amal kebaikan? Ketahuilah bahwa Allah telah menciptakan manusia ini dengan kelengkapan organ tubuhnya, terutama diperlengkapi dengan akal, agar, supaya manusia dapat beramal untuk kehidupannya. Dapat berusaha di persada negerinya untuk mengambil manfaat semua kebaikannya yang senantiasa kembali kepadanya dan kepada segenap umat dengan kebaikan yang sebanyak-banyaknya. Sesungguhnya yang demikian itu tidak akan terwujud kecuali dengan berusaha untuk maju, mencurahkan segala kesungguhan dan bersatu padu. Jikalau hal ini benar-benar dapat dilakukan oleh para pemuda dan umumnya sekalian umat Islam di Indonesia, pastilah umat Islam akan memperoleh kedudukan yang terhormat di mata seluruh masyarakat dan akan mendapatkan kepercayaan dari mereka untuk menangani segala persoalan dan problem di negeri kita ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa maju dan mundurnya negeri terletak di tangan umat Islam seluruhnya. Apakah yang demikian ini bukan usaha yang mulia di sisi Allah?

Saudara-saudara yang kami hormati.
Oleh sebab itu umat Islam, khususnya generasi mudanya sehubungan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, hendaklah lebih meningkatkan partisipasinya dengan pemerintah. Melakukan usaha-usaha nyata dalam rangka ikut menyukseskan semua program pemerintah, melalui bidang apa saja, terutama bidang agama. Karena dengan agama inilah mental manusia ditata sedemikian rupa sehingga benar-benar bersih dari berbagai hawa nafsu yang sesat dan merusak. Sudah barang tentu yang demikian ini termasuk aslah satu usaha untuk mengubah dari suatu keadaan yang tidak baik dan belum maju menuju kepada keadaan yang lebih baik dan maju, demi tercapainya kehidupan yang lebih cerah dari sebelumnya.
Allah telah berfirman di dalam surat Ar Ra’d ayat 11:

إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: 
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Demikian semoga semangat persatuan yang tercermin di dalam Sumpah Pemuda tetap dapat kita warisi untuk dijadikan modal perjuangan membela agama, nusa dan bangsa. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Mungkin Yang Kamu Cari:
     

Post a Comment for "Pidato Menyongsong Hari Sumpah Pemuda "